Archive for the ‘ others ’ Category

Brainworks Left-Right Brain test


One of many ways to spend my spare time, I used it for web surfing. In my last web surfing, I found a site to test brainworks. here the link  : http://mindmedia.com/brainworks/profiler
in that site you are able to know how your brain works. What the fraction between your left and right brain and how the information will be absorbed to your brain.

and it’s my result.

Your Brain Usage Profile:

Auditory : 33%
Visual : 66%
Left : 70%
Right : 29%

Imam, you are somewhat left-hemisphere dominant and show a preference for visual learning, although not extreme in either characteristic. You probably tend to do most things in moderation, but not always.

Your left-hemisphere dominance implies that your learning style is organized and structured, detail oriented and logical. Your visual preference, though, has you seeking stimulation and multiple data. Such an outlook can overwhelm structure and logic and create an almost continuous state of uncertainty and agitation. You may well suffer a feeling of continually trying to “catch up” with yourself.

Your tendency to be organized and logical and attend to details is reasonably well-established which should afford you success regardless of your chosen field of endeavor. You can “size up” situations and take in information rapidly. However, you must then subject that data to being classified and organized which causes you to “lose touch” with the immediacy of the problem.

Your logical and methodical nature hamper you in this regard though in the long run it may work to your advantage since you “learn from experience” and can go through the process more rapidly on subsequent occasions.

You remain predominantly functional in your orientation and practical. Abstraction and theory are secondary to application. In keeping with this, you focus on details until they manifest themselves in a unique pattern and only then work with the “larger whole.”

With regards to your career choices, you have a mentality that would be good as a scientist, coach, athlete, design consultant, or an engineering technician. You can “see where you want to go” and even be able to “tell yourself,” but find that you are “fighting yourself” at the darndest times.

how abot you?

Name of the days


Dulu, saat pertama kali mempelajari kanji di Japanese Study Club, hati saya merasa terenyuh pada waktu mengetahui arti dari nama-nama hari dalam bahasa Jepang. Berikut sedikit cerita bagaimana mengetahui asal mula nama-nama hari dalam bahasa Inggris dan bahasa Jepang.

Dalam bahasa Jepang hari senin 「日よう日」ditulis dengan kanji 日yang salah satu artinya matahari. Kemudian untuk hari selasa 「月よう日」ditulis dengan kanji 月 yang berarti bulan. Hari senin disebut sebagai hari matahari atau sunday, sedang selasa sebagai hari bulan atau moon day (Monday). Tak hanya itu hari sabtu 「土よう日」ditulis dengan kanji 土yang berarti tanah. Sebelumnya kedua hari di atas berhubungan dengan benda langit. Jika mencari benda langit lain yang berhubungan dengan tanah, maka didapatlah Saturn (yang namanya dirunut dari Dewa Tanah Romawi) — saturday. Kok mirip bahasa Inggris?

Pada saat itu saya berpikir, mungkin karena Jepang banyak menyerap dari bahasa Inggris dan salah satunya nama-nama hari itu. Akan tetapi kenapa ga ditulis dalam katakana dengan kata aslinya saja seperti サンデー、マンデー、チューズデー dan lainnya? Untuk yang ini pada waktu itu saya berasumsi mungkin nama-nama hari begitu dasar dan sering diucapkan, maka lebih disesuaikan lagi dengan bahasanya sehingga diterjemahkan langsung. Terus kenapa hanya senin, selasa, dan sabtu yang mirip? (Pada waktu itu saya masih belum mengetahui arti dari mana nama-nama tues, thurs, wednes, dan fri).

Setelah sekian lama, barulah fakta mengenai asal mula nama-nama hari tersebut ditemukan. Kebanyakan nama-nama hari di Eropa merunut pada nama-nama hari Yunani. Bangsa Yunani memberi nama-nama hari mereka dari seven luminaries stars (tujuh bintang termahsyur). Ketujuh bintang ini merupakan tujuh benda langit yang terbedakan dari yang lain, hal ini dikarenakan ketujuhnya terlihat bergerak(mengembara) dari benda langit lain, yang bangsa Yunani sebut planet. Ketujuh benda langit tersebut antara lain matahari, bulan, serta lima planet yang telah dikenal sejak dulu.
Hari minggu dalam bahasa Yunani kuno adalah hemera heliou (hari matahari), kemudian bangsa Jerman mengadopsi nama-nama hari Yunani dengan menyesuaikan dengan nama-nama dewa Jerman. Dalam bahasa Jerman kuno heri senin menjadi sonnan-dagaz (the day of the sun), kemudian diserap dalam old English menjadi sunnandaeg, yang kemudian menjadi Sunday.

  • Benda Langit : Matahari, bulan, mars, merkurius, jupiter, venus, saturnus
  • Bahasa Yunani : Hemera heliou, Hemera selenes, Hemera areos, Hemera  hermu, Hemera dios, Hemera aphrodites, Hemera Khronu
  • Bahasa Romawi : Dies solis, Dies lunae, Dies martis, Dies Mercurii, Dies jovi, Dies veneris, Dies saturni
  • Bahasa Jerman Kuno :  Sonnan-dagaz, Mani-dagaz, Tyr-dagaz, Woden-dagaz, Thunor-dagaz, Frije-dagaz, –
  • Old English : sunnandaeg, monandaeg, tiwesdaeg, Wodnesdaeg, thunresdaeg, frigedaeg, saeterdaeg
  • English : Sunday, Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday

Kecuali hari sabtu yang dirunut langsung dari bahasa Yunani, bangsa Inggris mengadaptasi nama-nama hari dari bahasa Jerman kuno.

Nama-nama hari yang berdasar pada seven luminaries barat ini kemudian sampai di Cina pada millennium pertama setelah masehi yang kemudian diadaptasi oleh Jepang pada periode Heian. Bangsa cina menyimbolkan kelima planet pada seven luminaries dengan lima elemen alam, yaitu : api 「火」, air「水」, kayu「木」, logam 「金」, dan tanah「土」. Dengan menambah 曜日 di akhirnya yang dapat diartikan menjadi hari, maka nama-nama hari dalam bahasa jepang menjadi : 日曜日、月曜日、火曜日、水曜日、木曜日、金曜日、土曜日。

Sumber :
http://www.fresian.com, http://www.cvjlang.com, Wikipedia free encyclopedia

Note 7 : The two strangers


Dari sekian banyak orang yang berada di kampus gue ada dua orang yang cukup sering berinteraksi dengan gue. Kedua orang ini merupakan dua cewek yang selalu sekelas dalam perkuliahannya, kecuali dalam satu mata kuliah entah apa itu. Hal tersebut mengindikasikan mata kuliah yang mereka ambil selalu sama dalam setiap semesternya. Betapa relanya mereka mau share kehidupan kuliah mereka. Entah itu karena terlalu kuatnya short range force di antara mereka sedemikian sehingga tidak dapat memisahkan keduanya atau karena hal lainnya.

sumber : facebook Tarawilia Thamrin

Cewek dengan kerudung biru di atas bernama gebi. Lengkapnya sih Tarawilia Gebi Wetri. Sering kali beberapa dosen memanggilnya Tarawila, tara, bahkan Tara mandi entah dengan maksud humor atau apa. Dia dikenall dengan sebutan cewek perkasa. Walaupun saat berada di dekat tertentu dia seolah bersikap manis, namun pada saat kumite dia benar-benar tampak liar. Walaupun demikian, kehidupan asmaranya cukup menyedihkan. Walaupun dengan mudahnya dia mendapat cowok, tapi dengan mudah pula dia melepaskannya. Rata-rata waktu dia jadian yang penulis amati hingga saat ditulisnya tulisan ini yaitu sekitar satu bulan. Dengan waktu tercepatnya ssekitar satu minggu. Cowok-cowok yang berhasil dia gaet pun begitu beragam baik dalam usia maupun profesinya, mulai dari aa-aa, mas-mas, senior, temen seangkatan, sampe siswa yang dia ajar sekali pun. Geb, geb betapa tragisnya dirimu ini…

Cewek selanjutnya dikenal dengan nama Erlina, Lina, Erlin, R-line. Bernama lengkap Erlina Megawati, beberapa orang yang membaca nama lengkapnya kadang akan bertanya “ada hubungan apa dengan megawati?” Dia memiliki kebiasaan kaget yang tinggi. Bila sedikit saja ada yang menepuknya dari belakang, maka dia akan teriak. Bukan Cuma itu saja sih yang membuat dia teriak. Banyak hal yang dapat membuatnya demikian, seperti : tersandung, melihat orang terjatuh (hal ini membuat orang yang terjatuh menjadi malu, karena orang ini membuat heboh suasana), diteriakin/ dilatahin, dan berbagai cara lainnya. Kebiasaan tersebut kadang dapat menjadi hiburan di berbagai suasana oleh beberapa orang di sekitarnya termasuk si tarawila itu. Orang ini tidak dapat menyebrang jalan dengan baik, bahkan pada suatu ketika dia teriak di tengah jalan pada saat sebuah mobil mendekatinya ditengah-tengah aktivitas menyebrangnya. Orang ini pun tidak dapat menerima makanan asing, sehingga sangat merepotkan apabila orang ini jalan dengan anda. Hal tersebut dikarenakan dia hanya mau memakan masakan lokal, no Japanese, no western, dan lainnya. Mungkin disebabkan perutnya yang terlalu cintanya dengan negeri ini. Kehidupan asmaranya pun tidak begitu beda dengan temannya yang di atas. Begitu seringnya dia menggalau dan mengatakan “kenapa dia nelpon?” atau “pengen nelpon…” dan sebagainya.. Maaf, semoga tidak mengingatkan…

Karena keduanya memiliki kisah asmara yang serupa, maka saat terdengar lagu yang mellow dimana pun mereka berada, maka mereka akan mengatakan ah~ atau mungkin oh~, entahlah… Demikian sedikit cerita mengenai dua orang yang cukup sering berinteraksi dengan gue. Entah sejak kapan gue mulai berinteraksi dengan keduanya. Tapi, tak menyesal juga kok gue kenal kalian…

The bond of friendship is stronger than the short range force bond. Although short range force is so strong with the result that it could keep the nucleons in a nuclei, but the bond only work in a short range while friendship bond would work no matter where your friend are.

note5 : Life isn’t static


Life isn’t static. Many things change everyday. Nevertheless we realize it or not everything become different everyday. Everything is variable that change toward time. Because, really we are living in the stream of the time. One day it may be possible for us to get happiness, but on the other day it may be possible for us to get sorrowfulness too.  Sorrowfulness, happiness, success, and failure are able to come close to us everyday. Some feeling comes approach us and some feeling leaves us occasionally.

The alteration of feeling should make us think that it will always be ok. Cause if we cry now, tomorrow we will be glad and smile to the world and vice versa. Because life isn’t static.  The condition will always be ok as long we look everything positively.

            Someone said to me that if failure were the sun and problem were the rain, then try to look it from every angle of view till you could see the beauty of rainbow.

note4 : Friday at 5th Semester


Kita tahu bahwa semua materi apa pun di semesta ini berpaut pada waktu. Semua materi di alam ini berubah setiap saatnya. Hal tersebut berlaku untuk setiap materi yang berada dalam semesta ini (kecuali cahaya, menurut para ahli). Waktu terus berjalan dengan tetapnya (menurut pengamat yang tetap berada di kerangka tertentu) meninggalkan apa pun yang berada di dalamnya. Pokoknya yang gue ingin katakan yaitu kita itu hidup di dalam arus waktu.
Kenyataan bahwa kita hidup di arus waktu begitu terasa pada hari jumat di semester 5 gue. Pukul 7 pagi gue harus berada dalam suatu gedung di kampus gue yang letaknya cukup jauh dari tempat tinggal gue tanpa telat 1 menit pun. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai duduk di kelas lantai 5 dalam gedung itu dengan laju maksimal gue adalah 13 menit. 13 menit benar-bernar menjadi waktu terkecil yang gue butuhkan ‘tuk sampai di kelas tersebut dan tidak bisa lebih berkurang lagi bahkan 30 detik pun. Pada saat itu 13 menit sebelum pukul 7 begitu terasa berharga bagi gue untuk berangkat. Jika telat 1 menit pun, waktu dengan tenang dan teganya pada gue terus berjalan meninggalkan gue. Waktu tidak akan menunggu kita 1 detik pun. Saat hal itu terjadi bukannya waktu yang akan menunggu, namun sang dosen dengan senyuman pahitnya.
Sementara sore harinya pukul 15.30, gue harus berada pada suatu kelas di lantai 3 dalam gedung lain dan itu pun harus tanpa telat 1 menit pun. Kali ini gue butuh waktu hanya 5 menit dari posisi terakhir gue sebelum gue bergerak / berangkat ke kelas tersebut. Posisi terakhir gue adalah tempat tinggal teman gue, di tempat itu sebelum pukul 15.30 gue harus bertemu dan membantu sedikit permasalahan dalam belajar fisika empat orang siswa SMA berisik. Hal yang bikin gue khawatir adalah kadang mereka meributkan hal-hal sepele hingga membuat kegiatan itu tidak dapat diakhiri 5 menit sebelum setengah 4 sore. Saat hal itu terjadi sang dosen yang berada dalam kelas itu akan menyambut dengan sindiran yang tidak menyenangkan hati.
Di suatu jumat keempat anak SMA tersebut memaksa gue berangkat ke kampus lebih awal dari biasanya. Walaupun kegiatan tersebut belum selesai mereka tetap memaksa gue berangkat pada 15.15. Begitu sampai di kelas, sekarang gue merasakan menunggu mengalirnya waktu hingga 15.30 melintasi gue. Begitu terasa perbedaan dengan jumat-jumat sebelumnya, yang biasanya gue mengejar waktu masuk dengan laju maksimal gue pada saat itu gue yang menunggu waktu masuk bergerak melintasi gue. Hal ini lah yang membuat gue merasakan bahwa kita benar-benar berada dalam arus waktu.
The fact that we live at the time stream should make us to appreciate the worth of time.

note3 : What future we will have?


Hampir seharian gue habisin hari minggu ini dengan hang-out ke beberapa tempat di Kota Bandung ini dengan di temani sahabat gendut gue (^^). Tempat terakhir yang kami tuju adalah sebuah toserba di sekitar Setiabudi. Hal yang ingin gue ceritain di sini bukan tentang shopping, tapi hal yang kami lihat setelah itu.

Selepas selesai belanja, hujan pun turun seraya tidak mengizinkan gue untuk langsung pulang. Sambil menunggu habisnya jumlah partikel-partikel air yang telah terkondensasi dari awan sekitar troposfer yang jatuh ke bumi, kami pun dengan malasnya menunggu dan terpaksa memperhatikan orang-orang di sekeliling.

Terdapat beberapa orang di sekitar kami yang menarik perhatian gue. Pertama seorang ibu-ibu hamil yang dijemput suaminya kemudian masuk ke dalam mobil di sekitar parkiran depan. Kemudian seorang bapak cukup tua yang ia pun kemudian dijemput oleh seorang anak muda. Melihat hal tersebut gue terpikir mengenai masa depan. Baik si ibu hamil maupun bapak tua tersebut telah mengalami masa-masa yang gue alami sekarang, sekarang mereka hidup dengan di kelilingi keluarga yang hangat. Gue pun termenug dan bertanya “masa depan seperti apakah yang akan kita alami ?”.

Terpikir ke arah masa depan, gue pun meratapi pula mimpi yang ingin gue capai. Apakah gue benar-benar bisa menggapai mimpi tersebut dengan kondisi seperti sekarang? Sebenarnya belakangan ini gue merasa galau apakah gue terus berusaha akan mimpi, atau menyerah dan mengikuti arus saja. Gue benar-benar bimbang kemana gue harus melangkah. Seakan berada di persimpangan jalan yang sulit untuk memilih kemana harus melangkah. Apakah harus terus lurus di jalan ini dan menemukan masa depan ujung ujung jalan ini, atau harus berbelok dan temukan masa depan yang berbeda di ujungnya . Gue pun bersuara di tengah kebisingan suara hujan. Apakah gue terlalu egois, jika gue masih ingin mencoba berusaha menggapai mimpi. Teman gue pun menjawab dengan perkataan : Ga kok, we never know what will happen. Jawabannya membukakan pikiran-pikiran indah di benak gue jika mimpi tersebut berhasil dicapai. Ternyata yume kanaeru made chousen wa tsuzuku (the fight doesn’t end until I fulfill my dream).

Dari sana, gue pun mulai bersemangat untuk bisa mengejar mimpi, agar masa depan datang dengan senyuman tanpa penyesalan sedikit pun terhadap setiap langkah yang diambil hari ini. Yah, masa depan seperti itulah yang ingin gue alami.

note2


Terkadang gue merasa ga enak jika aktivitas seharian penuh yang dijalani begitu menyenagkan. Seharian yang penuh dengan senyum, tawa, canda, gembira, bahagia. Jika hari itu terjadi terdapat akan terdapat surprise dari Tuhan untuk menutup hari indahmu. Ya, surprise tersebut kadang merupakan sesuatu yang bikin kita pusing, nyebelin, bingung, dan hal-hal ngejelimet lain yang kita sebut sebagai masalah. Jika hal itu terjadi seharian yang penuh kegembiraan akan terasa sirna oleh masalah yang datang.

Kenapa Tuhan mengirimkan masalah di hari yang terasa indah bagi gue? Saat gue mencoba merenung, terbersitlah suatu pikiran. Hal yang terpikir tersebut yaitu karena Tuhan begitu baik dan sayangnya pada kita. Masalah diperuntukkan bagi kita agar kita bertambah kuat dan tegar. Mungkin masalah itu dapat dianalogikan sebagai ujian untuk naik ke grade selanjutnya. Tuhan itu begitu sayangnya pada kita. Mungkin Ia tak mau hambanya terus dalam tingkatan yang sama sepanjang waktu, terus mengalami hari yang indah dan menyenangkan tanpa tahu artinya sedih. Seakan-akan Ia memberikan gaya bagi kita untuk mengubah keadaan kita, sehingga kita mempercepat menuju ke grade yang lebih tinggi.

Hari yang penuh keindahan tidak selalu berujung dengan masalah. Akan tetapi banyak pula hari-hari yang telah dilewati yang dimulai dengan keceriaan dan berujung dengan kegembiraan pula tepat sebelum kita memejamkan mata untuk menyongsong hari berikutnya. Karena kita pernah mengalami hari yang penuh kesenangan dengan kemungkinan pertama di atas, maka saat kita mengalami hari kesenangan kemungkinan kedua rasanya jelas menjadi berkali-kali lebih menyenangkan. Itulah a whole fun day.

note1


Hidup itu memang asik. Ga seperti mekanika Newton yang deterministik (apabila kita tahu fungsi dari gayanya baik posisi, kecepatan, dan percepatan setiap saatnya dapat ditentukan), kita memang ga bisa menentukan apa yang akan terjadi nantinya dalam hidup. Kadang kita bangga terhadap diri kita meratapi betapa indahnya hidup. Di lain waktu karena kebodohan kita, segala sesuatu yang ada dalam hidup ini terasa begitu menyebalkan. Perasaan itu datang silih berganti yang kata orang sih seperti roda yang berputar yang mungkin ga konstan. Gue pikir semua perasaan itu tercampur dalam suatu ruang yang seukuran waktu hidup kita, dan ukuran dari ruangan tersebut bisa menunjukkan banyaknya pengalaman kita.

Karena seluruh cerita hidup kita atau yang sering disebut dengan pengalaman tersebut berada pada suatu ruang yang saling tercampur, maka untuk mengetahui perjalanan kita sudah sejauh apa kita telah mendekati atau malah sejauh apa kita menjauhi tujuan hidup kita. Kita memerlukan adanya petunjuk, rekaman atau jejak dalam hidup kita. Hal ini kita perlukan agar setiap langkah yang kita buat tidak menyebabkan kita memutar balik dari goal yang ada, melainkan dapat selalu mendekatkan kita pada goal yang ingin kita capai. Dalam sehari-hari rasa males, sebel, BT, dan yang lainnya kadang dapat membuat kita hampir menyerah untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan adanya jejak tersebut mungkin perasaan-perasaan tersebut dapat terkikis oleh semangat juang yang kita miliki selama ini yang terekam dalam jejak tersebut.

Sedikit cerita yang gue rasain. Pada suatu ketika sebut saja pada saat to, gue bener-bener merasa hopeless dengan yang namanya mimpi. Tapi mungkin agak foolish juga ya orang yang percaya pada mimpi. Hari-hari yang dilewatin hanya buat saat itu, waktu saat menggapai mimpi (sebut saja saat tm). Saking hopelessnya gue dah ga belajar lagi buat kuliah, tugas ga gue kerjain, dan lainnya lah yang malah bikin negatif. Beberapa saat setelah itu (t=t0+t’) dengan tidak sengajanya temen gue menemukan sesuatu yang itu merupakan satu dari banyak jalan yang Tuhan berikan buat gue menggapai mimpi di bukunya yang baru dibalikin dari seseorang. Sesuatu itu apa dan apa sih mimpi gue? Tidak sekarang gue cerita. Haha… Jadi intinya hanya dalam waktu t’ Tuhan memperlihatkan betapa kuasanya Dia. Semua bisa dilakukan asalkan kita bener-bener berusaha. Jadi berusahalah sekeras mungkin hingga membuat Tuhan tersentuh, dengan demikian Dia akan memberikan jalan.